Saturday, May 24, 2014

BAB 9 Perlindungan Motor

Motor listrik ada menggunakan arus bolak balik atau disebut arus AC (Alternative Current) dan ada yang menggunakan arus searah atau disebut arus DC (Direct current). Kedua jenis motor ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Penggunaan motor listrik baik arus searah maupun arus bolak-balik tergantung pada tempat dan kebutuhan, sehingga motor listrik dapat dimanfaatkan secara efektif. Motor listrik AC atau DC yang dirancang sedemikian rupa selalu dilengkapi dengan sistem perlindungan. Apabila tidak dilengkapi sistem perlindungan, maka motor listrik akan cepat rusak. Kerusakan yang terjadi sangat rugi dan berbahaya bagi pemakai ataupun lingkungannya. Motor listrik dapat terbakar karena terjadi hubungan pendek yang menyebabkan terbakarnya isolasi kabel. Jika terlambat mematikan motor maka mengakibatkan rotor hangus dan tidak dapat digunakan lagi. Pemakaian yang melebihi beban menyebabkan panas yang tinggi, sehingga terjadi kemacetan putar akibat pemuaian komponen motor yang berputar.

Menurut Djiteng Marsudi (2004: 67)

Faktor-faktor yang membahayakan motor listrik berasal dari komponen bergerak (rotor), jaringan suplai dan keadaan lingkungan. Supaya tidak terjadi kerusakan perlu sistem yang mampu mengontrol penggunaan komponen-komponen dan energi input sesuai yang dibutuhkan motor. Motor listrik perlu dilengkapi dengan sistem perlindungan. Perlindungan motor listrik berfungsi mencegah timbulnya gangguan terhadap motor dan komponennya. Istilah perlindungan dalam dunia industri dan sistem kelistrikan disebut proteksi. Proteksi mempunyai arti perlindungan diri dari kerugian dan keadaan berbahaya.



Beberapa alasan penting mengapa kerugian motor listrik harus diproteksi, antaranya seperti yang disebutkan oleh Fitzgeraid dkk (1997:191):

Pertimbangan terhadap rugu-rugi motor listrik merupakan hal yang penting berdasarkan ketiga alasan berikut: (1) Rugi-rugi menetukan efesiensi motor dan cukup berpengaruh terhadap biaya pemakaiannya; (2) Rugi-rugi menentukan pemanasan motor sehingga menentukan pula keluaran daya atau ukuran yang diperboleh tanpa mempercepat keausan; (3) Rugi-rugi mempengaruhi daya tahan motor

Bila motor listrik tidak diproteksi maka tidak nyaman dan tidak aman digunakan. Motor listrik yang rusak harus diperbaiki dan membutuhkan biaya, semakin sering rusak semakin sering mengeluarkan biaya, ini sangat merugikan pemiliknya. Selama perbaikan akan mengalami kerugian waktu akibat tidak bisa bekerja dengan motor listrik. Secara langsung kerusakan peralatan motor listrik akan mengganggu ekonomi masyarakat. Motor listrik dapat juga minimbulkan bahaya kebakaran. Penggunaan tanpa kendali mengakibatkan panas yang berlebihan dan motor terbakar. Kebakaran motor dapat menjalar ketempat lain melalui jaringan listrik, tanpa pengamanan akan menyebabkan kebakaran rumah dan lingkungan sekitarnya. Selain itu tanpa proteksi motor listrik juga dapat menimbulkan kebisingan dari bunyi yang dihasilkannya. Untuk mengatasi masalah ini dibutuhkan proteksi yang mampu memberikan kenyamanan dan keamanan dalam menggunakan motor listrik.

Untuk melakukan proteksi dengan baik, harus diketahui penyebab-penyebab kerusakan pada motor listrik. Ada beberapa penyebab motor listrik cepat rusak, antaranya beban yang terlalu besar, daya input yang tidak stabil, terlalu sering on-off dan masuknya air kedalam perangkat motor yang menyebabkan proses oksidasi bahan sehingga terjadi pengkaratan dan memberi beban di luar kapasitas motor. Dalam proses operasi motor listrik, operator sering lalai atau lupa dan menyebabkan beban berat pada motor. Jika terlalu sering mengakibatkan motor menjadi cepat rusak.

No comments:

Post a Comment